Desa Pengulon

Pengulon – 1 Juni 2021 Menindak lanjuti surat edaran dari Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Nomor 100/1612/ Pem/V/2021 tertanggal 30 Mei 2021 tentang Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila maka Pemdes Pengulon melaksanakan Upacara Peringatan Lahir Pancasila di halaman Kantor Perbekel Pengulon yang diikuti oleh semua Perangkat Desa Pengulon, Kelain Desa Adat Pengulon, Ketua BPD dan Anggota, Ketua LPM, Ketua Bumdes dan Anggota, TP PKK Pengulon bersama Anggota, Bbainsa dan Bhabinkamtibmas Pengulon. Upacara yang di mulai pada pukul 08.00 Wita dengan menerapkan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Tema kali ini dalam peringatan Lahinya Pancasila ialah “Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh”.

Perbekel Pengulon ( Drs. I Nyoman Juliana ) sebagai Pembina Upacara, dalam amanatnya menyampaikan sebagai rasa hormat terhadap lahirnya Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni setiap tahun, pada hari ini kita bersama melakukan kegiatan peringatan lahirnya Pancasila.

Kita sebagai ujung tombak Pemeritah Desa Pengulon yang berjuang dalam lini terdepan tetap semangat dalam melakukan tugas dan pengabdian terhadap masyarakat serta akan selalu memegang teguh ideologi kita adalah Pancasila. Perbekel juga menegaskan bahwa perbedaan bukanlah hambatan dalam menjaga persatuan dan kesatuan terutamanya untuk kemajuan Desa Pengulon. Upacara kali ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya dulu kita menggunakan pakaian keki sekarang kita menggunakan pakaian adat madya. Perbekel Pengulon bersama staf dan Undangan sangat bergembira dalam uparan kelahiran pancasila.

Berikut kami sampaikan arti dari Pancasila, Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Pancasila terdiri dari dua kata Sanskerta yaitu "panca" berarti lima dan "sila" berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah 1. ketuhanan Yang Maha Esa, 2. kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan 5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima ideologi tersebut tercantum pada alinea ke-4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.